Laporan
Kunjungan
Industri
Sendratari
Ramayana di Yogyakarta
Nama
Kelompok :
1. Alfian
Khoiri (02)
2. Putri
Pebriana` (24)
3. Tira
Ananta (29)
4. Yani
Safitriani (30)
5. Zulva
Karima (34)
Kompetensi
Keahlian Multimedia
SMK NEGERI 2
PATI
Tahun Pelajaran
2015/2016
DENAH ALAT MUSIK
Keterangan :
1.
Bonang
2.
Bedug
3.
Rebab
4.
Sinden laki-laki
5.
Slenthem
6.
Saron
7.
Sinden perempuan
8.
Gambang
9.
Peking
10. Kendang
11. Kenong
12. Gong
13. Demung
Alat Musik yang
Digunakan
1.
Kenong
Kenong merupakan salah satu alat music yang
menyusun gamelan jawa. Kenong biasanya dimainkan dengan dipukul oleh satu alat
pemukul. Alat ini merupakan pengisi akor atau harmini dalam permainan
gamelan,kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas gatra,menegaskan irama.
2.
Slenthem
Slenthem
merupakan instrument gamelan yang terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang
di untai dengan tali dan direntakan diatas tabung-tabung dan menghasilkan
dengungan rendah atau gema yang mengikuti nada saron, ricik dan balungan jika
ditabuh
3.
Bedug
Bedug
adalah alat music tabuh seperti gendang. Bedug merupakn instrumen music
tradisional yang telah digunakan sejaak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi
sebagai alat komunikasi tradisonal yang telah digunakan sejak ribuan tahun
sebagai alat tradisional dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik.
4.
Kendang
Kendang
adalah instrumen dalam gamelan jawa tengah yang salah satu fungsi utamannya
mengatur irama. Instrumen ini dibunyikan dengan tangan. Jenis kendang yang
kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon atau kebar.
Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gede biasa disebut kendang
kaleh. Kendang kaleh dimainkan pada lagu yang berkarakter halus. Bisa juga
dimainkan cepat pada pembukaan lagu.
5.
Gambang
Gambang
adalah alat music yang terbuat dari lempengan perunggu. Lempengan itu berbeda
satu sama lain. Perbedaan suara tergantung pada tipis tebal dan panjang
pendeknya lrmpengan itu. Gambang memiliki alat pemukul yang terdiri atas empat
buah. Bentuk pemukulnya bulat dan
dibalut oleh kain atau alat yang mengakibatkan empuk.
6.
Gong
Gong
merupakan alat music tradisional jawa tengah yang dari timah dan tembaga. Dimainkan dengan cara
dipukul. Rangkaian instrumen gong terdiri dari kempul , gong suwukan, gong
berlaras barang , dan gong besar (ageng) yang di tata pada gayor yaitu tempat
untuk menggantung kempul dan gong .
7.
Peking
Slenthem
merupakan instrument gamelan yang terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang
di untai dengan tali dan direntakan diatas tabung-tabung dan menghasilkan
dengungan rendah atau gema yang mengikuti nada saron, ricik dan balungan jika
ditabuh. Beberapa kalangan menamakannya sebagai gender penembung. Seperti hanya
pada instrument lain pada satu set gamelan, slenthem tentunnya memiliki versi
slendro dan versi pelog.
8.
Demung
Demung
adalah salah satu instrument gamelan yang termasuk keluarga balungan. Dalam
satu gamelan biasanya terdapat dua demung, keduanya memiliki versi pelog dan
slendro. Demung menghasilkan nada dengan optaf terendah dalam keluarga
balungan, dengan ukuran fisik yang lebih besar. Demung memiliki wilahan yang
relative lebih tipis namun lebih lebar dari pada wilahan saron sehingga nada
yang dihasilkan lebih rendah. Tabuh demung biasanya terbuat dari kayu,dengan
bentuk seperti kayu,lebih besar dan lebih berat dari pada tabuh saron.
Adegan dan Suasana
Sendratari Ramayana
1. Sintha
hilang
Suasana : cemas dan
tegang
2. Rama
mengejar Sintha
Suasana : tegang
3. Goa
Kiskenda
Suasana : tenang dan
damai
4. Rama
Tambak
Suasana : gembira dan
senang
5. Perang
Brubuh
Suasana : menegangkan
dan cemas
6. Pertemuan
Rama dan Sintha
Suasana : mengharukan,
bahagia, dan gembira
Sinopsis Sendratari Ramayana
Rama Wijaya Putra Mahkota Kerajaan
Ayodya bersama Shinta istrinya dan disertai Leksmana adiknya, sedang dalam
pengembaraan sampai di hutan Dandaka. Rahwana melihat Shinta timbul niat untuk
memiliki, maka dicarilah akal yaitu dengan mengubah seorang pengikutnya yang
bernama Marica mebjadi seekor kijang kencana untuk menggoda. Melihat keelokan
kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk menangkapnya. Rama berusaha mengejar
kijang tersebut dan meninggalkan Shinta bersama Leksmana. Shinta sangat cemas
di karebakan Rama belum kembali.
Shinta menyuruh Leksmana untuk
mencari Rama. Sebelum meninggalkan Shinta, Leksmana melingkarinya dengan
lingkaran magis untuk menjaga keselamatan Shinta. Rahwana telah mengetahui
bahwa Shinta telah ditinggal seorang diri berusaha untuk menculiknya, akan
tetapi maksud tersebut gagal karena lingkaran magis yang dibuat Leksmana.
Rahwana mencari akal dengan merubah dirinya menjadi Brahmana tua. Ketika Shinta
mendekati untuk memberikan sedekah dan telah keluar dari lingkaran, maka ditariklah
Shinta dan dibawa terbang ke Alengka. Dalam
pengejaran akhirnya kijang dipanah Rama. Ternyata kijang tersebut berubah
menjadi raksasa Kalamarica, sehingga terjadilah perang dengan Rama. Marica
akhirnya terpanah oleh Rama. Leksmana menyusul Rama, mengajak untuk segera
menemui Shinta.
Perjalanan Rahwana membawa Shinta
ke Alengka terhambat oleh seekor burung Garuda bernama Jatayu. Jatayu ingin
menolong Shinta yang dikenalinya sebagai Putri Prabu Janaka sahabatnya, dalam
peperangan tersebut Jatayu dapat dilumpuhkan rahwana. Karena Rama dan Leksmana
tidak menemui Shinta ditempat semula, maka dicarinya Shinta. Dalam
perjalanannya bertemu Jatayu dalam keadaan terluka parah.rama mengira Jatayu
yang menculik Shinta. Jatayu akan dibunuh oleh Rama, namun dapat dicegah oleh
Leksmana. Setelah Jatayu menceritakan keadaan yang sebenarnya maka Jatayu mati
dengan iringan Rama dan Leksmana. Dalm kesedihannya datanglah seekor kera putih
yang bernama Hanuman yang diutus pamannya Sugriwa untuk mecari dua orang satria
yang dapat mengalahkan Subali. Sugriwa tidak dapat mengalahkan Subali kakaknya yang sangat sakti yang telah merebut
Dewi Tara kekasih Sugriwa. Akhirnya Rama membantu Sugriwa mengalahkan Subali.
Subali, Dewi Tara dan Anggada
putranya sedang bercengkrama dikejutkan dengan tantangan Sgriwa sehingga
peperangan tidak dapat dihindari. Berkat bantuan Rama, Sugriwa berhasil
mengalahkan Subali, kemudian Sugriwa bertemu kembali dengan Dewi Tara karena
jasa baik Rama, Sugriwa membantu Rama untuk mencari Dewi Shinta istrinya. Untuk
itu Hanuman diutus untuk mencari dan menyelidiki negeri Alengka.
Di dalam kerajaan Alengka, Trijata
kemenakan Rahwana sedang menghibur Shinta. Tiba-tiba Rahwana dating untuk
membujuk Shinta agar mau menjadi istrinya, namun bujuk rayu Rahwana ditolak,
sehingga Rahwana bermaksud untuk membunuhnya, tetapi berhasil dicegah. Trijata
meminta Rahwana untuk bersabar dan Trijatamenyanggupi untuk menjga Shinta.
Didalam kesedihannya, Shinta dikejutkan dengan tembang yang dibawakan oleh kera
putih Hanuman. Seelah kehadirannya diketahui Shinta, segera Hanoman menghadap
untuk menyampaikan maksud kehadirannya
sebagai utusan Rama. Setelah selesai mengadap Shinta, Hanuman segera ingin
mengetahui kekuatan kerajaan Alengka. Maka dirusaklah keindahan taman kerajaan.
Akhirnya Hanuman tertangkap oleh
Indrajid, putra Rahwana, kemudian dibawa menghadap Rahwana. Karena marahnya
Hanuman akan dibunuh, tetapi dicegah oleh Kumbakarna, ia tidak setuju dengan
tindakan kakaknya. Karena dianggap Kumbakarna menentang, maka diusirlah dari
kerajaan Alengka. Akhirnya Hanuman dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup,
tetapi Hanuman bukannya mati, bahkan dengan api tersebut Hanuman membakar
kerajaan Alengka, setelah itu ia kembali menghadap Rama.
Setelah mengutus Hanuman, Rama
beserta kera-kera berangkat untuk mebendung samudra sebagai jalan menuju
Alengka. Selesai membendung, datanglah Hanuman melaporkan keadaan serta
kekuataan bala tentara Alengka. Mendapat laporan Hanuman, Rama merasa gembira
dan diutuslah Hanuman, Anggoda, Anila, dan Jembawana untuk memimpin prajurit
menyerang Alengka.
Bala tentara berjaga-jaga di tepi
batas kerajaan, tiba-tiba diserang prajurit kera, maka terjadilah perang campur
yang sangat ramai. Kumakarna bertindak sebagai senopati menghadapi Rama. Dalam
peperangan tersebut Indrajid dan Kumbakarna gugur di palagan. Rahwana gugur
terkena panah pusaka Rama dan dihimpit gunung Sumawan yang dibawa Hanuman.
Setelah Rahwana mati, dengan dintar
Hanuman, Shinta menghadap Rama. Tetapi Rama menolak karena menganggap Shinta telah
ternoda selama berada di Alengka. Maka Rama meminta bukti kepada Shinta untuk
membuktikan kesuciannya, dengan sukarela Shinta bakar diri. Karena
kebenarannya, kesucian Shinta dan pertolongan Dewa api, Shinta selamat dari
api. Setelah terbukti kesuciannya, Rama menerima kembali Shinta, dengan
perasaan haru dan bahagia.